7Cara Menjadi Isteri Solehah. (Daripada Ustaz Muhamad Abdullah Al-Amin dalam Soal Jawab Edisi 8 meletakkan 7 syarat menjadi isteri solehah.) 1. Ada hidayah daripada Allah. Hidayah merupakan anugerah Allah SWT. Seorang isteri yang duduk disamping suami yang soleh, tidak akan menjadi seorang yang baik jika tidak diberi hidayah oleh Allah. Iniadalah pertama kali aku berselingkuh dalam perkawinanku, aku merasa berdosa terhadap suamiku, tetapi bagaimanapun telah terjadi, dan aku tidak ingin suamiku mengetahui rahasiaku. Demikian artikel tentang cerita Istri Seksi Terbuai Dengan Nafsu,Habis Dientot Cowo Lain Selain Suami. ABG BISPAK TELANJANG, BOKEP INDONESIA, cerita ABG, cerita Demimelancarkan rencana busuknya, suami wanita sholehah ini segera pergi ke pasar untuk membeli dompet, setibanya di rumah, suami durhaka itu langsung menyerahkan dompet yang baru dibelinya seraya berkata: "Istriku, simpanlah dompet ini!," merasa diberi amanat oleh suaminya, si istri sholehah segera bergegas menyimpan dompet itu di tempat yang paling aman, tanpa melupakan menyebut asma Allah dengan ucapan "BISMILLAH". Fast Money. Tiada ada perhiasan yang paling indah di muka bumi ini, kecuali istri yang shalehah. Perkataan ini bukanlah sekedar kutipan dari lagu semata melainkan memang benar adanya. Di mana dalam Al-Qur’an sendiri dijelaskan banyak hal mengenai kemuliaan seorang istri yang shalehah, yang merupakan idaman seluruh lelaki yang beriman di muka bumi SWT berfirman dalam Al-Qur’anul Karim, yang artinyal“Wanita istri shalehah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” An-Nisa 34.Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa istri yang shalehah ialah istri yang taat kepada suami dikarenakan Allah SWT. Namun, apakah hanya itu yang membuat seorang istri dinyatakan sebagai seorang istri yang shalehah?Maka, berikut ini akan dijelaskan mengenai ciri-ciri istri yang shalehah baik menurut Al-Qur’an maupun hadist, yakniTaat dan Bertaqwa kepada Allah SWTNabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;“Wanita dinikahi karena empat hal yakni karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka dapatkanlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.” HR. Bukhari.Berdasarkan hadist tersebut, jelas bahwa yang diutamakan ialah seorang wanita yang taat beragama untuk dijadikan sebagai istri. Karena wanita yang taat beragama, ia patuh dan tunduk kepada Allah Sang Khaliq dan bertaqwa kepadanya. Insya Allah, tiada wanita yang bertaqwa kepada Allah akan berlaku khianat kepada suaminya kelak karena wanita yang taat dan bertaqwa kepada Allah sadar akan hak dan kewajibannya sebagai seorang membaca AL-Qur’an MengajiSangat diutamakan bagi seorang wanita untuk bisa mengaji atau membaca Al-Qur’an. Semakin baik lagi jika mampu menghafal ayat-ayat Allah tersebut. Tidak hanya itu, mengerti dan memahami serta mengamalkan apa-apa yang terkandung di dalam Al-Qur’an sangat baik untuk dilakukan karena Al-Qur’an sendiri merupakan tuntunan hidup yang langsung diberikan oleh Allah SWT kepada kita umat diri mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an kepada anak ketika seorang wanita sedang hamil juga sangat baik untuk dilakukan, yang insya Allah mampu membantu merangsang perkembangan otak janin. Karena itu, istri yang shalehah sangat diutamakan untuk bisa membaca Al-Qur’an.baca juga manfaat membaca al-quranBerperilaku terpuji akhlakul karimahSeorang istri yang shaleh tidak akan berbuat maksiat maupun lalai terhadap apa-apa yang menjadi tanggung jawabnya. Senantiasa bersikap lemah lembut, bertutur kata yang baik dan terpuji, serta bersikap sopan dan santun terhadap sebabnya mengapa islam menganjurkan untuk memilih calon pendamping hidup sesuai syariat agama, karena wanita shalehah adalah sebaik-baiknya perhiasan di dunia. Terlebih untuk membangun rumah tangga dalam islam yang sakinah, mawadah rahasia maupun aib suamiIstri yang shalehah tidak akan pernah menceritakan atau membeberkan keburukan atau kekurangan suami karena itu merupakan aib suami. Istri shalehah juga tidak akan pernah menceritakan perihal hubungan intim mereka kepada orang lain. Sebagaimana dalam sebuah hadist diceritakan sebagai berikutAsma binti Yazid RA menceritakan bahwasanya ia pernah berada di sisi Rasulullah SAW ketiak kaum lelaki dan wanita juga sedang duduk. Rasulullah SAW kemudian bertanya;“Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya saat berhubungan intim, dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka semua orang yang ada di sana diam, tidak menjawab. Kemudian Asma binti Yazid RA menjawab; “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka para istri benar-benar melakukannya, demikian pula mereka para suami.” Rasulullah SAW pun bersabda “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” HR. Ahmad.Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnyaRasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287.Melayani suami dengan baikTugas seorang istri ialah melayani suami berkhidmat kepada suami seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya, termasuk melayani kebutuhan biologis suami. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;“Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, tapi istrinya tidak mau melayaninya, lalu suami tidur dalam keadaan marah. Maka Malaikat melaknat istrinya hingga datang waktu pagi subuh.”Puteri Nabi Muhammad SAW, yakni Sayyidah Fathimah binti Muhammad SAW, dengan suaminya Ali bin Abi Thalib. Fathimah sangat patuh terhadap suami. Bahkan kedua tangan beliau sampai lecet-lecet karena menggiling gandum. Kemudian ketika beliau datang ke tempat Ayahandanya, ingin meminta seorang pembantu, sang Ayah pun memberikan nasihat berupa;“Maukah aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik daripada seorang pembantu? Apabila kalian ingin mendatangi tempat tidur kalian atau ingin berbaring bacalah Allaahuakbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik daripada seorang pembantu.” HR. Bukhari.Melayani suami dengan baik termasuk kedalam kewajiban istri terhadap suami, oleh karenanya apa saja yang istri lakukan untuk suami, untuk kebahagian dan kepuasan suami merupakan ladang pahala bagi sang pemarahDalam kehidupan berumah tangga selalu ada suka dan dukanya. Bahkan tak jarang kesalahan kecil bisa memicu perdebatan antar suami istri. Demi mencegah hal demikian, salah satu ciri daripada istri shalehah ialah tidak mudah marah, terutama atas perbuatan salah yang mungkin sengaja maupun tidak sengaja dilakukan oleh suami. Sebab manusia memang tidak ada yang sempurna, pasti ada saja perbuatan salah yang istri hendaknya tidak mudah terpancing emosi serta tidak menghakimi suami atas kesalahan yang dibuatnya. Istri shalehah akan berutur kata lembut dan memaafkan perbuatan salah suami, kemudian memberitahukannya dengan baik-baik bahwa perbuatan suami itu adalah salah sehingga suami bisa mawas diri dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Dengan demikian, perselisihan pun bisa dan mempercantik diri untuk suamiSungguh keliru jika seorang wanita berpikir bahwa ia hanya perlu bersolek atau mempercantik diri dihadapan orang lain, sementara dihadapan suami hanya berpenampilan seadanya; bahkan ada yang berpikir tidak perlu merias diri jika dihadapan suami sendiri. Padahal, justru dihadapan suamilah seharusnya seorang istri membaguskan penampilannya karena memang suami adalah mahramnya dan halal untuk melihat jika dihadapan khalayak ramai, seorang wanita diwajibkan untuk menutupi auratnya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya;“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” HR. Abu Dawud.Bersegera ketika melayani suamiAdalah wajib bagi istri untuk memenuhi kebutuhan biologis atau hasrat suami ketika diminta, terkecuali dalam keadaan atau alasan tertentu yang tidak memungkinkan untuk istri memenuhinya sesuai syar’i. Maka, seorang istri yang shalehah akan bersegera untuk memenuhi permintaan suami tersebut, sebab ia tahu bahwa sesuai dengan hadist Rasulullah SAW yang artinya;“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak enggan melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” HR. Muslim.Menjaga harga diri dan kehormatan dengan sebaik-baiknyaIstri yang shalehah pasti menjaga diri dan kehormatannya dengan baik terutama ketika ia tidak sedang bersama suaminya. Kesalahan besar bagi seorang istri yang berhubungan intim kecuali dengan suaminya karena zina merupakan dosa besar yang dilaknat Allah SWT, sebagaimana firman-Nya yang artinya;“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” QS. Al-Israa’ 32.“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Al-Mumtahanah 12.“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” QS. An-Nuur 2-3.Kemudian juga diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong.” HR Muslim.Diriwayatkan dari Al-Miqdad bin Al-Aswad RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya;“Bagaimana pandangan kalian tentang zina?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram sampai hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan isteri tetangganya.” HR. Bukhari.Perhatian kepada suamiTidak hanya perempuan yang ingin selalu diperhatikan, tetapi lelaki pun juga sama. Sebagai seorang istri, maka istri yang shalehah tidak akan egois menempatkan dirinya saja yang ingin selalu dimanja oleh suami, melainkan ia sadar bahwa suami pun perlu untuk selalu diperhatikan dan diperlakukan dengan baik. Perhatian bisa ditunjukkan dengan cara istri selalu sigap memenuhi kebutuhan suami, bahkan hanya dengan sebuah senyuman ketika menyambut suami pulang bekerja pun sudah termasuk perhatian bersyukur terhadapa kebaikan suamiApapun yang diberikan suami, asalkan itu halal adanya, maka seorang istri harus pandai bersyukur atas apa-apa yang telah diberikan kepadanya. Istri yang shalehah tidak akan mengabaikan kebaikan yang diberikan SAW bersabda yang artinya;“Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri tidak mensyukuri kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka istri setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu yang tidak berkenan baginya niscaya dia berkata “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” HR. Bukhari.Menyenangkan hati suamiSebagai istri, tiada yang lebih baik dibandingkan melihat suami yang tersenyum ikhlas dan senang melihat kita. Oleh sebab itu, penting bagi seorang istri untuk selalu berusaha menyenangkan hati suami, karena ini juga merupakan salah satu ciri istri yang hati suamiRasulullah SAW bersabda yang artinya;”Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.” HR. Ibnu Majah.Memiliki sifat amanah dapat dipercayaRasulullah SAW bersabda yang artinya;”Ada tiga macam keberuntungan bagi seorang lelaki, yaitu pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah dapat dipercaya serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu.” HR. Hakim.Dapat memberikan ketenanganAllah SWT berfirman yang artinya;”Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.” QS. Ar-Rum 21.Di sinilah diperlukannya sifat saling terbuka serta selalu menempatkan diri sebagai seorang yang bisa diandalkan sekaligus bisa menjadi tempat sandaran bagi suami, baik dalam suka maupun duka dalam menjalani kehidupan berumah keluar rumah tanpa seizin suamiTidak dibenarkan kepada seorang istri keluar dari rumahnya kecuali atas izin suami dan dengan tujuan yang jelas serta untuk kebaikan. Maka, janganlah ketika menjadi seorang istri justru pergi keluyuran keluar rumah terlebih ketika suami tidak ada hanya untuk mengobrol dengan tetangga yang ujung-ujungnya bisa berubah menjadi mengghibah bahkan yang shalehah tahu dan sadar akan kewajibannya untuk menjaga diri sehingga ia tidak akan pergi dari rumah jika tidak memiliki keperluan dan tanpa izin suami. Allah SWT berfirman yang artinya;“Maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. QS. An-Nisaa 34.Tidak pencemburuCemburu dimulai dari rasa curiga karena tingkat kepercayaan yang sedikit. Seorang istri terkadang merasa khawatir tentang apa yang dilakukan oleh suaminya ketika suami sedang bekerja atau ketika mereka tidak bersama. Maka, istri yang shalehah akan meminta kepada Allah SWT agar suaminya selalu dalam lindungan-Nya serta dijauhkan dari hal-hal yang buruk dan membuat shalehah tidak akan mencurigai suami ini itu bahkan sampai menuduhnya, yang akhirnya akan berujung pada pertikaian yang sebenarnya tidak malasTidak ada istri shalehah yang bersifat pemalas, baik dalam urusan rumah tangga maupun urusan pribadinya sendiri. Sebagai seorang istri, ia sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sehingga tidak akan bermalas-malasan sedangkan ia tahu bahwa suami bekerja untuk memenuhi nafkah yang shalehah rajin melakukan pekerjaan apapun, tidak terkecuali soal mengurus rumah seperti mencuci piring atau mengepel. Semua itu ia lakukan semata-mata untuk mendapat ridha Allah SWT, serta untuk menyenangkan suami. Istri yang rajin, pasti akan disayang suami menyibukkan diri sendiri saat bersama suamiTerutama ketika di rumah, istri sholehah tidak akan membuat atau mengerjakan pekerjaan yang menjadikan dirinya nampak sibuk ketika bersama suami. Akibatnya, suami tidak dapat bermanja-manja dengannya. Termasuk dalam hal ini ialah mengerjakan ibadah-ibadah sunnah SAW bersabda yang artinya;“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa sunnah sementara suaminya ada tidak sedang bepergian kecuali dengan izinnya.” HR. Bukhari.Menjaga kehormatan dan harta suamiIstri yang shalehah senantiasa menjaga kehormatan dan kebaikan rumah tangganya baik saat suami ada maupun sedang bepergian. Istri yang shaleh juga tidak akan tamak dengan menghambur-hamburkan harta pemberian suami, melainkan menjaganya dengan baik, serta dibelanjakan dengan cara yang baik membantah ucapan suamiSeorang istri tidak benar apabila membantah perkataan suaminya, terkecuali jika yang dikatakan suami adalah salah. Meski salah pun, sebagai istri harus berbicara dan menasihati dengan lemah lembut agar tidak terjadi kesalahpahaman yang tidak perlu. Di sinilah pentingnya manajemen emosi dan pria kadang cenderung lebih tempramen sebab lebih banyak mengandalkan logika dibandingkan perasaan terutama ketika sedang terlibat perbedaan pendapat dengan istri, perempuan justru sebaliknya, lebih mempertimbangkan perasaan dibandingkan kenyataannya. Sehingga, diharapakan seorang istri mampu menenangkan suaminya apabila ia sedang marah dan tidak membantah atau shalehah ialah istri yang cerdas, bukan sekedar pintar. Sebab, cerdas berarti seorang istri memiliki intelegensi yang baik dan berbanding lurus dengan kecerdasan emosional. Istri yang cerdas inilah yang menjadi dambaan daripada setiap pria. Sebab, dari istri shalehah yang cerdaslah mampu dihasilkan keturunan yang cerdas pula. Karena wanita yang cerdas, insya Allah dapat memberikan pendidikan dan menjadi panutan yang baik bagi anak-anak melimpahkan tanggung jawab pada suamiIstri yang shalehah telah mengetahui apa-apa saja yang menjadi tugas dan kewajibannya sebagai seorang istri terhadapa suami. Termasuk dalam kewajiban istri ialah memenuhi segala kebutuhan suami seperti menyediakan makan dan merawat anak. Jangan sampai pekerjaan tersebut justru dilimpahkan kepada suami, sampai ada sebutan suami rumah shalehah tidak akan pernah membiarkan suaminya mengerjakan pekerjaan rumah yang memang sewajarnya adalah tugas istri. Ini juga agar tidak membebani suami yang telah memiliki kewajibannya sendiri yakni untuk menafkahi mengizinkan sembarang orang masuk ke dalam rumahIstri yang shalehah tidak akan pernah sembarangan mengizinkan orang lain masuk ke dalam rumah, apalagi orang asing dan berlawanan jenis yang bukan mahramnya. Hendaknya meminta izin kepada suami, terutama ketika suami sedang tidak berada di ini semata-mata untuk menghindari terjadinya fitnah maupun hal-hal yang tidak diinginkan. Serta untuk menjaga harga diri dan kehormatan istri sendiri. Singkatnya, demi kebaikan istri dan keluarga mertua maupun keluarga suamiMertua ialah ibu dari suami, yang dengan kata lain sebagaimanapun jadinya, seorang suami tetaplah seorang anak yang harus berbakti kepada ibunya sama saja halnya dengan istri yang sekalipun tanggung jawabnya telah ada pada suami, ia tetap harus berbakti kepada orang tuanya. Namun bedanya tanggung jawab suami sebagai anak tetap sama sekalipun ia telah memiliki istri. Oleh sebab itu, istri yang shalehah tidak akan pernah merasa cemburu jika suaminya banyak memerhatikan ibunya, justru istri shalehah akan bangga karena suaminya sangat berbakti kepada shalehah juga tidak akan berkeras hati maupun emosi terhadapa ibu mertua yang terkadang ada yang memiliki sikap tidak mengenakkan misalnya suka mengatur ini itu. Istri shalehah akan mengalah namun tetap bersikap baik serta berusaha mengambil hati sang Ibu meminta maafSebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah dan khilaf, seorang istri yang shalehah sekalipun pasti tidak akan luput dari dosa. Maka, ketika merasa telah melakukan hal yang salah, bersegeralah meminta maad kepada suami dan tidak pernah SAW bersabda yang artinya;“Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang wanita-wanita kalian penduduk surga? Yaitu wanita yang penyayang kepada suaminya, yang subur, yang selalu memberikan manfaat kepada suaminya, yang jika suaminya marah maka iapun mendatangi suaminya lantas meletakkan tangannya di tangan suaminya seraya berkata; “Aku tidak bisa tenteram tidur hingga engkau ridho kepadaku.“ Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Sahihah no 287.Bersedia diajak shalat malamNabi Besar Muhammad SAW bersabda yang artinya;“Apabila seorang lelaki suami membangunkan istrinya di waktu malam hingga keduanya mengerjakan shalat atau shalat dua rakaat semuanya, maka keduanya dicatat termasuk golongan laki-laki dan perempuan yang berzikir.” HR. Abu Dawud.Ibadah shalat malam merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat mulia. Maka, ketika seorang suami mengajak istrinya yang tengah terlelap tidur untuk bangun mengerjakan shalat sunnah di tengah malam, sesungguhnya wanita yang mendapat suami demikian adalah sangat beruntung. Istri yang baik pun tidak akan menolak ajakan suaminya tersebut bahkan sebaliknya, bila perlu istrilah yang mengajak suami untuk melakukan ibadah shalat malam tersebut yang artinya bersama-sama mengajak dalam Rasulullah SAW yang artinya;“Semoga Allah merahmati seorang lelaki suami yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan istrinya hingga istrinya pun shalat. Bila istrinya enggan, ia percikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita istri yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan shalat dan ia membangunkan suaminya hingga suaminya pun shalat. Bila suaminya enggan, ia percikkan air ke wajahnya.” HR. Abu Dawud.Tidak menunjukkan wajah sedihIstri yang shalehah tidak akan menunjukkan raut wajah sedihnya dihadapan suami terlebih ketika suami sedang bergembira. Juga tidak akan berlaku sebaliknya yakni ketika suami sedang bersedih, istri justru menunjukkan wajah gembira. Senantiasa, istri yang shalehah tahu di mana dan bagaimana ia harus menempatkan diri dihadapan suaminya agar suami senang dan merasa lega, serta tidak membuat suami merasa terbebani. Karena istri yang shalehah akan berusaha memahami dan memaklumi sikap dan sifat tangan suamiMencium dan menyalami tangan suami ketika ia berangkat maupun kembali dari bekerja atau bepergian merupakan salah satu wujud dari sikap taat dan patuh terhadap meninggikan suara dihadapan suamiBeberapa orang mungkin ada yang terbiasa atau pada dasarnya memang memiliki suara yang cukup tinggi bahkan ketika berbicara pun ia akan terlihat seperti berteriak. Namun, itu bukan menjadi alasan untuk tidak bersikap lembut dihadapan suami. Sebab, istri yang shalehah akan berusaha sebisa mungkin bertutur kata yang lembut serta tidak meninggikan suaranya terutama dihadapan yang bersih dan wangi tidak hanya untuk menjaga kesehatan diri sendiri tetapi juga agar suami senantiasa tertarik dan senang ketika memandang dan berada dekat dengan istri. Maka, istri yang shalehah akan memerhatikan hal-hal kecil tersebut seperti wewangian apa yang kiranya suaminya sukai maka akan ia pakai agar suaminya senang. Istri shalehah tidak akan membiarkan suaminya sampai menghirup aroma yang tidak menyenangkan dari menceritakan tentang lelaki maupun wanita lainMenceritakan seseorang, terutama yang merupakan lawan jenis dihadapan suami sebaiknya tidak dilakukan. Terkecuali untuk mengambil hikmah dan kebaikan misalnya dari seorang tokoh agama maupun pemuka masyarakat yang adil bijaksana agar diri maupun suami bisa bersama-sama mengambil contoh yang dalam menceritakan kecantikan wanita-wanita lain yang sekalipun adalah teman sendiri karena ditakutkan suami justru akan terbayang-bayang akan sosok wanita yang diceritakan tersebut. Karenanya, istri shalehah harus bisa memilah dengan baik mana yang sebaiknya dibicarakan dengan suami mana yang terpenting dari ciri-ciri seorang istri shalehah ialah ia melakukan segala sesuatunya dengan ikhlas karena mengharap ridha Allah SWT semata; bukan berbuat baik dan taat pada suami karena ada bermanfaat… Semua perempuan muslim pasti menginginkan bisa menjadi istri sholehah untuk sang suami. Meskipun tidak mudah, Allah SWT telah menjanjikan pahala yang setimpal bagi perempuan yang bisa melakukannya. Mengingat peran perempuan sebagai istri tidaklah ringan, umumnya perempuan pun memuliki kekuatan dan kemampuan yang tidak bisa diremehkan. Jika bisa menjalankan perannya dengan baik, seorang istri bahkan mampu membawa seluruh keluarganya menuju surga. Pertanyaan yang muncul, bagaimana cara melakukannya sehingga perempuan muslim bisa menjadi istri sholehah? Sosok yang bisa mendapingi suami sebagai partner dalam menjalani pernikahan dan tentunnya mendampingi si kecil? Berikut ini beberapa cara untuk melakukannya. Artikel Terkait Agar Berkah, Ini 7 Aturan Memberi Nama Anak Menurut Islam 12 Tips menjadi istri sholehah 1. Terbuka dengan Suami Komunikasi yang baik berdasarkan kepercayaan satu sama lain menjadi kunci utama untuk hubungan yang sukses. Percayalah pada suami, ceritakan tentang pemikiran terdalam Bunda, ide-ide, bahkan rasa tidak aman, kecewas, ataupun rasa bahagia Bunda kepadanya. Bunda dapat meminta hal yang sama sehingga kalian berdua akan sama. Berkomunikasi tentang harapan, pelajarilah Quran dan sunnah tentang bagaimana menjadi istri yang baik. 2. Lakukan yang Terbaik dalam Pekerjaan Rumah Dalam Islam, pekerjaan rumah biasanya menjadi tugas istri karena suami akan pergi mencari uang. Namun, hal ini tentu saja bukan berarti Bunda melakukan semuanya sendirian. Bagikan tanggung jawab dengannya, biar bagaimana pun kerja sama menjadi salah satu poin penting yang harus diterapkan di dalam keluarga. Dalam hal ini, sejak awal diskusikan dengan suami terkait pembagian tugas. Misalnya, membantu si kecil dalam mengerjakan pekerjaan rumah atau bermain. Nabi saw juga banyak membantu istrinya melakukan tugas-tugas rumah tangga. 3. Bersenang-senanglah dengan Suami Meskipun Bunda sudah menikah dan punya anak, bukan berarti tidak bisa bersenang-senang lagi bersama suami. Lakukan kegiatan yang disukai bersama-sama. Tak ada salahnya jika membuat jadwal untuk kencan berdua setiap bulannya. Menghabiskan waktu berkualitas dengan suami sangat penting untuk menjaga agar api cinta tetap menyala. Sama menyenangkan dan penting saat melakukan kegiatan bersama anak-anak. 4. Bicaralah Padanya dengan Lembut Normal bagi suami dan istri untuk saling berdebat, beradu argumen. Biar bagaimana pun, 'isi' kepala Bunda atau suami tentu saja tak selalu sama. Hal yang penting untuk diingat adalah bagaimana cara mengomunikasikannya. Memilih kalimat dan intonasi suara. Tidak peduli seberapa panas Bunda dan suami saat berdebat, pastikan berbicara dengannya dengan lembut dan tidak 'menyerang' dan menyudutkannya. Nabi saw berkata kepada istrinya Aisha, "Perlihatkan kelemahlembutan, karena jika kelemahlembutan ditemukan dalam sesuatu, itu mempercantik dan ketika dikeluarkan dari apapun itu merusaknya." Dalam ilmu psikologi, saat berbicara dan ingin mengungkapkan ketidak setujuan dengan suami, pilih kalimat I message. Yaitu, bagaimana cara Bunda mengekspresikan pikiran dan perasaaan tentang suatu pengalaman atau interaksi, dengan menggunakan suara lembut dan pernyataan yang dimulai dengan saya’. Kalimat yang bisa dipilih, “Saya merasa sedih dan terlalu lelah, kalau semua perkerjaan rumah dikerjaan sendirian. Menurutmu apa yang perlu dilakukan?" Artikel Terkait Bagaimana Hukum dan Adab Menggelar Resepsi Pernikahan dalam Islam? 5. Diskusikan Setiap Hal Bersama Ketika Bunda menikah, diskusikan setiap masalah bersama dengan suami, terutama dalam hal membesarkan anak dan hal-hal yang berkaitan dengan keluarga. Tanyakan kepada suami apa pendapatnya tentang membesarkan anak, cara terbaik untuk mendidik anak-anak baginya dan bertukar ide lainnya, Jadikan diskusi ini menjadi kebiasaan di dalam keluarga. Baik dengan suami atau pun anak, dengan demikian seluruh keluarga akan memiliki peran dalam mengambil keputusan. 6. Tunjukkan Kasih Sayang pada Suami Salah satu cara bagaimana menjadi istri yang baik dalam Islam adalah dengan menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada suami. Jangan malu untuk memulainya terlebih dahulu dan menerapkan perilaku asertif. Perlihatkan, dan menyampaikan perasaan dengan jujur, tanpa menyinggung perasaan satu sama lain. Termasuk memperlihatkan kasih sayang dengan menggatakan kalimat, "Aku sayang kamu," atau jadikan memeluk satu sama lain sebagai salah satu ritual di dalam keluarga. Bahkan jika perlu, sekali berikan kejutan dengan membuatkan makanan spesial yang ia sukai, dengan memberikan kalimat singkat yang menunjukan Bunda mencintainya. 7. Perlihatkan Penghargaan Kepada Suami Bekerja setiap hari, menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan pasti sangat melelahkan. Suami mungkin tidak akan pernah memperlihatkan rasa lelahnya, karena ia mengerti bahwa Bunda juga melakukan tugas yang melelahkan. Walaupun begitu, memberikan apresiasi terntu saja sangat penting. Hargai dengan mengucapkan terima kasih atau memberinya pijatan ringan di pundak, atau hal lain yang menunjukkan bahwa Bunda peduli. Artikel Terkait 5 Peran Penting Ayah dalam Keluarga Menurut Islam, Apa Saja? 8. Nikmati Keintiman Bersama Tidak dapat disangkal lagi, seks merupakan kebutuhan pasangan saat menikah. Dalam ikatan perkawinan, seks dianggap sebagai perbuatan baik dalam Islam. Allah SWT memberikan berkah penuh-Nya kepada pasangan yang melakukan hubungan intim dan merasa bahagia karenanya. Karena itu, nikmati momen keintiman yang Bunda miliki dengan suami. Lakukan dengan benar sesuai dengan sunnah. Saat melakukannya, perlu diingat bahwa aktivitas seksual tidak semata-mata untuk kesenangan dan kenikmatan. Ini juga merupakan tindakan ibadah dan membawa banyak pahala dari Allah SWT. Jangan lupa untuk melakukan ghusl mandi ritual besar setelahnya. 9. Melakukan Ibadah Bersama Setiap kali Bunda melihatnya, setiap kali dia berbicara kepada Bunda, selalu mencari Allah SWT di matanya. Suami yang baik tentu saja seseorang yang selalu mengingat istrinya kepada Allah, dan seorang istri yang baik harus membawa suaminya lebih dekat kepada Allah SWT. Belajar Islam bersama, menerapkan sunnah dalam kehidupan sehari-hari dan menghindari dosa serta tindakan terlarang lainnya. 10. Selalu Mendoakan Pernikahan yang Bahagia Selalu libatkan Allah SWT dalam pernikahan. Untuk memiliki pernikahan yang bahagia dan sukses, tanyakan kepada Allah SWT. Selain usaha yang sama-sama dilukan bersama suami, Allah tentu saja satu-satunya yang dapat membantu dan memberikan ketenangan dalam pernikahan. Mintalah bimbingan dari Allah SWT, terutama ketika Anda menghadapi kesulitan dalam kehidupan pernikahan Anda. Buat setiap keputusan dengan hati-hati dan selalu ingat Allah SWT saat melakukannya. 11. Lindungi Tubuh Anda Hanya untuk Suami Seorang Islam memiliki aturan tertentu tentang bagaimana seorang perempuan harus berpakaian sendiri. Dia harus memastikan bahwa bagian pribadinya tertutup. Bukan tanpa alasan, hal ini tentu untuk kebaikannya sendiri. 12. Menjadi Perempuan yang Kuat dan Berpendirian Teguh Istri yang baik patuh dan taat kepada suaminya. Tapi itu tidak berarti Bunda harus menyerahkan diri dalam segala hal yang dia lakukan, terutama ketika suami berlaku kasar. Berdiri untuk diri sendiri dan menjadi kuat. Seorang suami tidak boleh menyalahgunakan istrinya karena al tersebut merupkan dosa besar. Otoritasnya bukan sebagai alasan untuk melakukan kekerasan. Banyak perempuan bertanya tentang bagaimana menjadi istri yang sholehah dalam Islam. Selama mereka mengikuti sunnah dan syariah, itu akan menjadi hal yang baik. *** Sumber Azislam Baca juga Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. ilustrasi TIADA ada perhiasan yang paling indah di muka bumi ini, kecuali istri yang ini bukanlah sekedar kutipan dari lagu semata melainkan memang benar pertanyaan ini mungkin akan muncul dalam hati ketika mendengar kata istri atau wanita soleha, masih adakah hari ini istri atau wanita soleha?Tentu jawaban setiap orang akan berbeda-beda tergantung dengan lingkungan tempat sering mengaku ingin menjadi istri soleha, ingin mendapat ridho suami dan masuk surga dari pintu manapun yang kita hal tersebut tentunya siapakah wanita solehah yang selalu di damba oleh setiap pria, dan bagaimana ciri-cirinya ?Adapun ciri-ciri istri soleha menurut Islam, sebagaimana dikutip dari laman yakni1. Penuh kasih sayangSalah satu ciri dari wanita soleha adalah mereka memiliki sifat lemah lembut dan penuh dengan kasih sayang dengan orang-orang di ini sesuai dengan hadist Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257.2. Berbakti pada suamiIstri yang solehah akan selalu berbakti kepada istri sadar bahwa untuk mendapatkan ridho Tuhan, mereka harus membuat suami mereka ridho karena itulah nabi mengajarkan kepada umatnya agar mencari seorang istri karena agamanya, bukan karena kecantikan, harta, ataupun hanya wanita yang memiliki agama yang baiklah yang bisa mewujudkan keluarga yang Menjaga rahasia suamiMenjaga rahasia keluarga merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh seorang berkaitan dengan hubungan suami ada kekurangan dari masing-masing pasangan di larang untuk menceritakannya kepada siapapun. Hal ini sesuai dengan hadistRasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ“Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” HR. Ahmad 6/456,.5. Merias diri hanya untuk suamiBerbeda dengan saat ini dimana banyak wanita yang berdadan menor ketika keluar rumah, wanita sholehah hanya akan berdandan bila sedang berada di rumah dengan ketika keluar rumah seorang wanita wajib menutup aurat dan menyembunyikan kecantikannya. //Mereka para wanita sholehah berdandan untuk menyenangkan hati suaminya sehingga mendapatkan pahala dari apa yang dilakukannya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. HR. Abu Dawud no. 1417.6. Melayani suami saat di rumahWanita yang baik adalah yang melayani suaminya dengan dalam Islam mengajarkan seorang istri dilarang untuk melakukan ibadah yang bersifat sunah seperti puasa, safar, atau ibadah lain tanpa persetujuan dari hal itu dikawatirkan akan menghalangi suaminya untuk istimta dengan Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaلاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa sunnah sementara suaminya ada tidak sedang bepergian kecuali dengan izinnya”. HR. Al-Bukhari – Muslim.7. Mensyukuri pemberian suamiSalah satu penyebab banyaknya wanita masuk ke dalam neraka adalah kufur tidak mensyukuri dengan apa yang telah diberikan suami kepada ini banyak sekali seorang istri yang durhaka kepada mendapatkan kebaikan dari suaminya selama setahun penuh dan ketika mereka mendapati kejelekan suaminya mereka berkata “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali”. //Oleh sebab itu sebagai seorang wanita sholehah wajib bersyukur dengan apa yang telah suami berikan. Karena azab yang sangat pedih telah Allah siapkan pada istri yang durhaka pada Shallallahu alaihi wa sallam juga pernah bersabdaلاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ“Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.” HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa.Selain itu, terdapat juga 5 hal yang tidak layak dilakukan oleh istri yang soleha, sebagaimana dikutip dari laman ummionline, yakni1. Selalu melacak keberadaan suamiIstri cinta pada suami itu boleh saja, asal dalam kadar bila seorang istri yang terus-terusan meneror suami dengan pertanyaan "Kamu di mana? Sama siapa? Lagi ngapain?" setiap harinya beberapa kali, ini bisa menunjukkan sikap posesif yang bisa jadi masuk ke kadar berlebihan dan membuat pasangan merasa kalau suami ridho dan justru senang diperlakukan demikian oleh Selalu berkata kasarSeorang istri soleha tentunya tidak mara-marah pada suami, apalagi menyindir dan menyuruh suami dengan kasar dengan alasan hal itu dilakukan atas dasar soleha tidak melakukan hal seperti harunya tetaplah bersikap manis dan santun terhadap Menjauhkan Suami dari ibu ataupun keluarganyaKesal dengan mertua atau ipar? Kemudian menjauhkan suami dari keluarganya sendiri? Tentu istri soleha akan menghindarkan diri dari perkara seperti menjaga silaturahim antara suami dengan keluarganya, dan juga hubungan suami dengan keluarga Tidak bisa hidup tanpa suamiPara istri harus ingat, pinta pada Allah itu adalah hal yang pertama, cinta pada Rasulullah yang kedua, maka tidak ada kalimat "Tidak bisa hidup tanpa suami" dalam hidup seorang wanita tetaplah menjaga cinta pada pasangan dalam batas yang wajar dan tidak Selalu menolak ajakan suamiApapun alasannya, istri soleha semestinya bisa melayani suami dengan baik terutama mengenai hasrat ingin menolak, pastikan karena alasan yang memang diperbolehkan syariat.*

cerita istri solehah terhadap suami